12 Langkah Muhammadiyah
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا
لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا
وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
LANGKAH MUHAMMADIYAH
1938 – 1940
Menjunjung tinggi firman Tuhan Allah, yang termaktub di dalam Al-Qur’an dan mengambil tauladan akan perjalanan junjungan Nabi Muhammad yang terhimpun di dalam kitab Hadits-nya, sebagaimana yang tersebut di bawah ini:
يَسِّرُوا
وَلَا تُعَسِّرُوا وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا. رواه البخاري ومسلم عن أنس
إِنَّ مِنْ
أَخْيَرِكُمْ أَحْسَنَكُمْ خُلُقًا. رواه البخاري عن عبدالله بن عامر
طُوبَى لِمَنْ
شَغَلَهُ عَيْبُهُ عَنْ عُيُوبِ النَّاسِ. رواه الفردوس عن أنس
يُؤْتِي
الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا
كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ_سورة
البقرة : 269
Maka Hoofdbestuur (PP) Muhammadiyah dengan sungguh-sungguh melangsungkan langkahnya yang lebih luas dan menetapkan jejaknya yang kokoh, dalam tahun 1938–1940, akan:
-
Memperdalam Masuknya ImanHendaklah iman itu ditablighkan, disiarkan dengan selebar-lebarnya, yakni diberi riwayatnya dan diberi dalil buktinya, dipengaruhkan dan digembirakan, sampai iman itu mendarah daging, masuk di tulang sumsum dan mendalam di hati sanubari kita, sekutu-sekutu Muhammadiyah seumumnya.
-
Memperluas Paham AgamaHendaklah Islam agama yang sesungguhnya itu dibentangkan dengan arti yang seluas-luasnya, boleh diujikan dan diperbandingkan, sehingga kita sekutu-sekutu Muhammadiyah mengerti perluasan Agama Islam, itulah yang paling benar, ringan dan berguna, maka mendahulukanlah pekerjaan keagamaan itu.
-
Memperbuahkah Budi PekertiHendaklah diterangkan dengan jelas tentang akhlak yang terpuji dan akhlak yang tercela serta diperbahaskannya tentang memakainya akhlak yang mahmudah dan menjauhkanannya akhlak yang madzmumah itu, sehingga menjadi amalan kita, ya seorang sekutu Muhammadiyah, kita berbudi pekerti yang baik lagi berjasa.
-
Menuntun Amalan IntiqadHendaklah senantiasa melakukan perbaikan diri kita sendiri (self corrective), segala usaha dan pekerjaan kita, kecuali diperbesarkan, supaya diberbaikilah juga. Buah penyelidikan perbaikan itu dipermusyawaratkan di tempat yang tentu, dengan dasar mendatangkan maslahat dan menjauhkan madlarat, sedang yang kedua ini didahulukan dari yang pertama.
-
Menguatkan PersatuanHendaklah menjadi tujuan kita juga, akan menguatkan persatuan organisasi dan mengokohkan pergaulan persaudaraan kita serta mempersamakan hak-hak dan memerdekakan lahirnya pikiran-pikiran kita.
-
Menegakkan KeadilanHendaklah keadilan itu dijalankan semestinya, walaupun akan mengenai badan sendiri, dan ketetapan yang sudah seadil-adilnya itu dibela dan dipertahankan di mana juga.
-
Melakukan KebijaksanaanDalam gerak kita tidaklah melupakan hikmah. Hikmah mana hendaklah disendikan kepada Kitabullah dan Sunnaturrasulullah. Kebijaksanaan yang menyalahi kedua pegangan kita itu, mestilah kita buang, karena itu bukan kebijaksanaan yang sesungguhnya.Dalam pada itu, dengan tidak mengurangi segala gerakan ke-Muhammadiyahan, maka pada tahun 1938–1940 H.B. Muhammadiyah mengemukakan pekerjaan akan:
-
Menguatkan Majelis TanwirSebab Majelis ini nyata-nyata berpengaruh besar dalam kalangan kita Muhammadiyah dan sudah menjadi tangan kanan yang bertenaga di sisi Hoofdbestuur (PP) Muhammadiyah, maka kewajibannyalah kita perteguhkan dengan diatur yang sebaik-baiknya.
-
Mengadakan Konferensi BagianUntuk mengadakan garis yang tentu dalam langkah-langkah Bagian kita, maka hendaklah kita berikhtiar mengadakan Konferensi Bagian, umpama: Konperensi Bagian Penyiaran Agama seluruh Indonesia dan lain-lain sebagainya.
-
Mempermusyawarahkan PutusanAgar dapat keentengan (keringanan) dan permudahan pekerjaan, maka hendaklah setiap ada keputusan yang mengenai kepala Majelis (Bagian), dipermusyawarahkanlah dengan bersangkutan itu lebih dahulu, sehingga dapatlah men-tanfidz-kan dengan cara menghasilkannya dengan segera.
-
Mengawaskan Gerakan JalanPemandangan kita hendaklah kita tajamkan akan mengawasi gerak kita yang ada di dalam Muhammadiyah, yang sudah lalu, yang masih langsung, dan yang bertambah (yang akan datang/berkembang).
-
Memper¬sambungkan Gerakan LuarKita berdaya upaya akan memperhubungkan diri kepada luaran (ekstern), lain-lain persyarikatan dan pergerakan di Indonesia, dengan dasar silaturrahim, tolong-menolong dalam segala kebaikan, yang tidak mengubah asasnya masing-masing, terutama perhubungan kepada persyarikatan dan pemimpin Islam.
Sumber: Mas Mansur, K.H. (2017). Tafsir Langkah Muhammadiyah (Cetakan ke-3, hlm. 75–82). Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Tidak ada komentar